Sabtu, 03 November 2012

Adab Berbicara

Leave a Comment

Berbicara adalah sebuah kegiatan wajib yang dilakukan oleh setiap orang. meski kita memiliki dua telonga dan satu mulut, kenyataannya manusia lebih suka berbicara daripada mendengar. hal senada juga telah dijelaskan oleh Al Qur'an, bahwa manusia suka berdebat. Meski demikian, islam ternyata telah mengatur batasan - batasan berbicara. Berikut kami paparkan sedikit adab berbicara dalam islam yang semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.....  




1.    Berbicara yang baik

 dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam disebutkan:

“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

2.    Berbicara dengan jelas dan benar

sebagaimana dalam hadits Aisyah radhiallahu anha :

“Bahwasanya perkataan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam itu selalu jelas sehingga bisa difahami oleh semua yang mendengar.” (Diriwayatkan oleh  Abu Dawud)

3.    Seimbang dan tidak bertele – tele

berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang banyak omong dan berlagak dalam berbicara….” (HR Tirmidzi dan dihasankannya)

4.    Menghindari banyak berbicara

 karena khawatir membosankan pendengar,  sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Wa’il :

Adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu  senantiasa mengajari kami setiap hari Kamis, maka seseorang berkata :”  wahai Abu Abdurrahman ( gelar Ibnu Mas’ud ),  Seandainya anda mau mengajari kami setiap hari ?” Maka jawab Ibnu Mas’ud : “ Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku kuatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan beliau khawatir menjadikan kami merasa bosan  ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

5.    Mengulangi kata - kata yang penting jika dibutuhkan

dari Anas radhiallahu anhu bahwa adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika berbicara maka beliau mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi faham, dan apabila beliau mendatangi rumah seseorang maka beliau pun mengucapkan salam 3 kali. ( diriwayatkan  Bukhari )

6.    Menjauhi perdebatan sengit

berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” ( diriwayatkan oleh  Ahmad dan Tirmidzi )

Dan dalam hadits lain disebutkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Aku menjamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari perdebatan sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” ( diriwayatkan oleh Abu Dawud )

7.    Menjauhi kata-kata keji, mencela, melaknat

 berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Bukanlah seorang mu’min jika suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji.” ( diriwayatkan oleh  Tirmidzi dengan sanad shahih )

8.    Menghindari banyak canda

 berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi Allah di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa.” ( diriwayatkan oleh Bukhari )

9.    Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan gelar yang buruk

 berdasarkan firman Allah 

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim “ ( Al Hujuraat : 11)

juga dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Jika seorang menceritakan suatu hal padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk menjaganya.” ( diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya )

10. Menghindari dusta

 berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” ( diriwayatkan oleh Bukhari )

11. Menghindari ghibah dan mengadu domba

 berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

“Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

12. Berhati-hati dalam memuji

 berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya berkata :

Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata Nabi shallallahu alaihi wa sallam : “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata beliau “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga Allah mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi Allah “, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” ( Muttafaq ‘alaih dan ini adalah lafazh Muslim )

Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu ia berkata “  Nabi shallallahu wa sallam memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji ” . (Muslim)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-          Terima kasih atas kunjungan anda di blog kami yang sederhana ini
-          Sebagian besar artikel adalah hasil CoPas dari berbagai sumber
-          Klik “ Like “ dan komentar dari anda sangat bermakna bagi kami
-          Bila menurut anda artikel ini bermanfaat, sudi kiranya anda “ Share “ sebagai bentuk dakwah kebaikan

0 komentar:

Posting Komentar