Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Saudaraku
Tercinta:
Semoga
kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah senantiasa terlimpahkan kepada anda.
Adapun setelah itu:
Tenang dan
bacalah kalimat-kalimat ini yang ditulis oleh seorang saudara anda yang
mencintai dan menyayangi anda….bagaimana pantas bagi anda sedang anda adalah
seorang putra Islam dan berasal dari sebuah keluarga yang dikenal baik, sholeh
dan menjaga kehormatan….Anggotanya adalah ahli tauhid dan sholat….Bagaimana
pantas bagi anda meninggalkan jalannya bapak dan para leluhur?! Bahkan anda
mendurhakai firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa kepada Rasul-Nya.
Kendati pada
diri anda terdapat kebaikan –bagi Allah-lah pujian yang banyak- hanya saja saya
hendak bertanya kepada anda tentang api yang anda bawa dalam saku anda dan
antara jari-jari anda…kemudian anda letakkan di mulut anda…Relakah anda api
tersebut untuk putra atau putri anda….jawaban anda akan mengatakan: “saya tidak
rela untuk putra saya lantas bagaimana untuk putra atau saudari saya?!
Lantas
kenapa anda relakan diri anda melakukan dosa dan jatuh dalam keharaman namun
anda tidak rela hal itu untuk putra atau putri anda?!
Lantas bagaimana
anggota keluarga anda dari putra dan putri anda akan tumbuh sedang mereka
melihat teladan dan pengajar meniupkan racun dalam rumah mereka setiap saat?!
Sesungguhnya mereka akan mengikuti teladan dan berjalan di atas jalannya ayah?!
Bagaimana anda akan perbuat terhadap mereka esuk kelak.
Saudaraku
Tercinta
Waktu untuk
kembali sesaat lagi…tinggalkanlah bisikan-bisikan setan dan dengarkanlah firman
Allah subhaanahu wa ta’aalaa dan sabda Rasul sollallohu ‘alaihi
wasallam serta penjelasan para ulama tentang keharaman mengkonsumsi maupun
menjual rokok. Saya akan melontarkan kepada anda satu pertanyaan yang akan saya
dapati jawabannya dari anda seorang diri sekarang juga…..
Pada
timbangan manakah rokok ini diletakkan? Pada timbangan kebaikankah, ataukah
pada timbangan keburukan?! Jawaban anda akan menyatakan: “pada timbangan
keburukan” karena ia bukan termasuk barang thayyib (baik) dan karena tidak ada
posisi ketiga antara kebaikan dan keburukan….Bukankah demikian?! Allah subhaanahu
wa ta’aalaa berfirman:
}وَنَضَعُ
الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا
وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا
حَاسِبِينَ { (47) سورة الأنبياء
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun sekalipun (amalan itu) hanya
seberat biji sawi dan cukup dengan Kami
Dzat yang membikin perhitungan ” (Al Anbiya’:47)
Perhatikanlah
perkara ini….Dimanakah gerangan anda kelak pada hari ketika manusia lari dari
saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya? Dimanakah
gerangan anda kelak pada hari dimana semua wanita yang menyusui lalai dari anak
yang disusuinya dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk?!
Pada hari
sulit itu anda menanti-nanti satu kebaikan! Namun anda sekarang mengumpulkan
keburukan dan dosa-dosa!
Bahkan
pantaskah anda termasuk orang-orang yang berbau tak sedap?! Cukuplah bahayanya
bagi anda rokok tersebut telah dilarang di tempat-tempat umum di negara-negara
kafir ?! Ikutilah daftar yang amat mengagetkan bagi orang-orang yang sakit
kangker paru-paru, tenggorokan dan penyakit-penyakit rokok yang lain?!
Saudaraku
tercinta
Relakah anda
dikatakan seorang fasik?! Atau seorang perokok?! Padahal anda adalah fulan
putra fulan. Demi Allah sekiranya setiap hisapan rokok merupakan satu keburukan
maka berapa banyak keburukan yang telah anda kumpulkan semenjak anda mulai
merokok? Bagaimana kelak anda menjumpai Allah subhaanahu wa ta’aalaa
dengan membawa keburukan-keburukan ini? Waspadalah terhadap firman Allah subhaanahu
wa ta’aalaa “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut
akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (An Nur:64)
Sesungguhnya
saya memohonkan perlindungan kepada Allah untuk anda dari termasuk orang yang
tidak mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, berjalan di belakang petunjuknya,
mengikuti setan-setannya dan bermaksiat kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa
dengan nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya….berupa harta,
kesehatan, dua tangan dan bibir. Buanglah apa yang ada di tangan anda, mulailah
lembaran baru yang disucikan oleh iman, dihiasi oleh ketaqwaan dan meninggalkan
apa yang Allah larang untuk dikonsumsi maupun dijual?!
Janganlah
anda pikul dosa anda pada hari kiamat beserta dosa orang-orang yang anda jual
kepada mereka berikut dosa anak-anak dan teman-teman anda yang mengikuti jejak
anda hingga hari kiamat….tanpa berkurang sedikitpun dosa-dosa mereka.
Rasulullah sollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa memulai
kebiasaan buruk dalam Islam maka ia mendapat dosanya dan dosa yang melakukannya
sepeninggalnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun” (HR Muslim)
Sepantasnyalah
anda mendengarkan firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa dan tidak
mengulangi lagi. “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk
tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang turun (kepada
mereka)” (Al Hadid:16)
Saya berlindung kepada
Allah jika anda mendengarkan ayat-ayat-Nya sedang hati anda tidak khusu’,
anggota badan anda tidak lunak dan hati anda tidak mau tobat. Saya sodorkan
kepada anda fatwa yang terhormat syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin seputar
mengkonsumsi rokok dan candu. Beliau –semoga Allah merahmatinya- berkata:
“Merokok
adalah diharamkan demikian pula candu. Dalil atas hal itu adalah firman Allah subhaanahu
wa ta’aalaa ;
}ولا
تقتلوْا أَنْفُسَكُمْ {
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri” (An Nisa: 29) dan
firman-Nya
} ولا تُلْقُوا بأيديكمْ إلىَ التَهْلُكةْ{
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan” (Al Baqarah:195).
Telah
terbukti dalam ilmu kedokteran bahwa mengkonsumsi barang-barang ini menimbulkan
madharat. Dan jika menimbulkan madharat berarti haram. Dalil lain firman Allah subhaanahu
wa ta’aalaa :
}وَلاَ
تُؤْتُواْ السُّفَهَاء أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللّهُ لَكُمْ قِيَاماً { (5) سورة النساء
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan” (An Nisa’:5)
Allah melarang
memberikan harta kita kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya karena
mereka akan menghamburkan dan merusaknya. Tidak diragukan lagi bahwa
membelanjakan harta untuk membeli rokok atau candu berarti menghambur-hamburkan
dan merusak harta maka dilarang dengan dalil ayat ini. Dalam sunnah disebutkan
bahwa Rasulullah sollallohu ‘alaihi wasallam melarang menyia-nyiakan
harta” sedang membelanjakan harta pada barang-barang ini termasuk
menyia-nyiakan harta. Dan karena Nabi sollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
لا ضررَ ولا ضرارَ
“Tidak boleh berbahaya
maupun membahayakan” sedang mengkonsumsi barang-barang ini menimbulkan bahaya
(madharat). Dan karena barang-barang ini menjadikan orang bergantung kepadanya.
Jika dia tidak mendapatkannya, dadanya sesak dan dunia terasa sempit baginya
sehingga dia memasukkan ke dalam dirinya sesuatu yang sebenarnya tidak dia
butuhkan”
Demikianlah saya berdoa
kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa kiranya surat ini jatuh pada tempat
yang baik di hati anda dan anda bertekad untuk taubat dari segala dosa dan
kesalahan.
Dan kiranya taubat anda
dalam waktu dekat ini…Jadilah orang yang cerdik, memiliki obsesi, inabah
(kembali kepada Allah) dan bergembiralah dengan kebaikan besar dan pahala yang
banyak. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman: “Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang taubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri”
(Al Baqarah : 222)
Alangkah agungnya
kedudukan jika Allah subhaanahu wa ta’aalaa menyintai anda dan
menjadikan anda termasuk hamba-hamba-Nya yang didekatkan.
Janganlah anda menjadi
orang yang lemah keinginan, berkepribadian goncang dari orang-orang yang setan
mengerahkan pasukan berkuda dan pasukannya yang berjalan kaki kepada mereka
lalu meninggalkan jalan surga sebagaimana sabda sollallohu ‘alaihi wasallam
[كلّ أمتي يَدْخلُونَ الجنةَ إلا منْ
أَبىَ قَلُوا ومن أبى يا رسول الله؟ قال : من أطاعنيْ دَخَلَ الجنَةَ ومن عصانِي
فقدْ أَبىَ]
“Setiap umatku masuk
jannah melainkan yang enggan”. Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai
Rasulullah! Siapa yang enggan? Beliau bersabda: “Barangsiapa menaatiku masuk
jannah dan barangsiapa bermaksiat kepadaku berarti ia telah enggan” (HR
Bukhari)
Sholawat dan salam
senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya
semua.
0 komentar:
Posting Komentar